Halaman

Minggu, 25 Januari 2015

Bedanya Melahirkan Di Bidan & Di Rumah Sakit

Melahirkan memang perjuangan seorang ibu karena gak ada bapak yang melahirkan :D
Itulah kenapa jika meninggal waktu melahirkan di sebut syahid karena memang perjuangan melawan sakit, berjihad mengeluarkan seorang baby mungil yang di amanahkan kepada kita oleh Allah. Makanya ya, kita gak boleh jahat sama ibu, perjuangannya sungguh luar biasa, nyawa taruhannya. Yang sudah pernah melahirkan pasti bisa merasakannya, jadi kudu sayang sama ibu ya

Aku sudah pernah melahirkan 2 kali dalam jeda 4 tahun. Kenapa lama sekali? bukan masalah lamanya sebenarnya, setahun sekali pun bisa tapi merawat anaknya itu lo yang revot xixixi karena tugas kita bukan hanya melahirkan saja tetapi merawat, mendidik hingga dia besar.

Melahirkan, bisa dimana saja, dirumah, bidan atau rumah sakit. Aku pernah melahirkan di dua tempat yaitu dengan Bu Bidan dan Bu Dokter. Awalnya sih pengennya sama bu bidan saja tapi bu bidan nya gak mau hehe bukan gak mau dink tapi gak berani karena babyku kembar. Akhirnya aku melahirkan di rumah sakit, dan Alhamdulillah bisa melahirkan dengan bu Dokter bukan pak Dokter :D

Melahirkan di bidan dan di rumah sakit itu sangat berbeda jauh sekali, kalau di suruh pilih mah mending lahiran di bidan saja, kalau aku loh ya hehehe
Kenapa gitu?
Soalnya :
Kalau di Bidan:
- Suami boleh nemeni dari mulai masuk hingga proses melahirkan
- Susternya cuma 2 orang saja yang membantu Bu Bidan
- Boleh nyetel murotal

Kalau di RS :
- Berjuang sendiri tanpa di dampingi suami (tapi kalau pesen kamar sendiri ya pasti bisa di tungguin suami), mungkin karena banyak ibu-ibu yang ada di kamar itu mau melahirkan kali ya. Sampe ada ibu-ibu di samping tirai mengaduh-aduh karena kesakitan, kasihan gak ada suami di sampingnya. dan ternyata ibu itu sudah datang dari kemaren tapi gak nambah-nambah bukaannya, yang akhirnya setelah aku melahirkan, si ibu itu harus operasi. Duhh jadi ingat 4 tahun yang lalu, waktu melahirkan azzam, ada ibu-ibu juga mau melahirkan, sudah dari kemaren juga tapi belum keluar-keluar itu baby, pas aku udah melahirkan, denger-denger si ibu itu harus operasi juga. Alhamdulillah, banyak bersyukur karena aku di beri kemudahan saat melahirkan

- Banyak suster/bidan yang mendampingi, kira-kira 8 an orang mungkin ada. pan jadi malu di lihatin banyak orang, tapi waktu itu aku udah gak ada rasa malu, yang ada rasa sakit xixixi

- Susah karena di pindah-pindah. Bayangkan saja, tidur di kasur tunggu, lalu di pindah ke kasur dorong, trus di pindah lagi ke kasur bedah buat melahirkan. Tau gak? pindah ke tempat-tempat itu butuh perjuangan, karena kasur yang di pakai itu di pinggirannya ada besi penghalang, jadi harus melewati besi itu yang tingginya kira-kira 1-2 kilan. Hah? perut besar, mules yang luar biasa suruh angkat-angkat badan wekekeke pengen teriak rasanya waktu itu :D
begini lo tempat tidurnya :D
- Trus waktu mau melahirkan, kaki di angkat-angkat suruh narok di atas, susahnyeeee buuuu xixixi tapi gak tak pikir itu, yang ku pikirkan adalah baby keluar dengan selamat

Itulah bedanya kedua tempat tersebut, tapi untuk keamanan ya masih aman di RS ya karena fasilitasnya lengkap, makanya bu bidan gak berani karena takut kenapa-kenapa. Waktu habis melahirkan saja, perutku rasanya di masukin sesuatu dan setelah ku tanya ternyata obat, jangan di pijat katanya, biar gak pendarahan

Alhamdulillah lahir juga si baby kembar, aku sampe lihat dia karena di tidurkan di dadaku sebentar, ku pegang tangan mungilnya, duh gak sabar pengen peluk dia. Si kembar waktu lahir warnanya putih, kemungkinan karena aku banyak makan santan kali ya hehehe

Ya sudah lah yang penting semuanya selamat dan sehat ^_^




4 komentar:

  1. Jadi lebih enak yang mana mba. Bidan kah ?

    BalasHapus
  2. G ada kesimpulannya dr cerita ini

    BalasHapus
  3. Thanks infonya. Oiya, ngomongin biaya persalinan, tau ga sih temen-temen kalo ternyata tuh ada cara tepat untuk mempersiapkannya. Temen-temen bisa cek rahasianya di sini: cara kumpulkan biaya persalinan

    BalasHapus